TENTANG RASULULLAH SAWOleh : Buya Yahya
(Pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah Al-Bahjah Cirebon) Seorang Hamba, Namun Teramat Mulya Satu ayat Al-Quran bercerita tentang"isra"nya Rasulullah SAW, dan ketika itu disebutkan bahwa Rasulullah SAW itu adalah seorang hamba "biabdihi". Begitu juga tentang "mi'raj"nya Rasulullah SAW beliau sendiri menceritakan dengan ungkapan hamba "faauha ila abdihi". Sebuah ungkapan pendidikan Iman kepada Allah SWT sang Pencipta dan Iman kepada Rasulullah SAW yang seorang hamba namun amat di cintai dan di muliakan oleh Allah SWT. Pendidikan iman yang amat halus dan cermat. Ungkapan yang mengingatkan kita kepada keberadaan Rasulullah SAW yang sebenarnya yaitu seorang hamba pilihan. Makna yang tersirat dalam ungkapan indah itu adalah; Rasulullah SAW menjalani isra dan mi'raj, setinggi apapun Rasulullah meniti perjalanan mi'raj, dan semulia apapun tempat yang beliau kunjungi, akan tetapi tetaplah Rasulullah SAW adalah seorang hamba yang tidak akan berubah menjadi selain hamba Allah SWT. Itulah Rasulllah SAW yang dalam pengalaman istimewa ini Allah SWT dengan sengaja menggelarinya sebagai hamba. Ini sangat sesuai dengan apa yang pernah di peringatkan oleh Rasulullah "laatuhhruuni kamaa athratinnasooro 'iisaa ibna maryama" agar kita tidak menyanjung berlebihan kepada Rasulullah SAW seperti yang dilakukan kaum nasrani dalam menyanjung Nabi Isa AS. Yaitu dengan menyanjung dan mengangkat Nabi Isa hingga sampai derajat ketuhanan. Artinya Rasulullah SAW biarpun telah melampaui tempat mulia sidratul muntaha akan tetapi beliau tetaplah hamba Allah SWT. Hamba Allah SWT saat di bumi dan hamba Allah SWT saat di atas langit. Dan sungguh gelar hamba itulah gelar yang sangat di cintai oleh Rasulullah SAW. Makna lain yang bisa dimengerti adalah, Rasulullah biarpun seorang hamba akan tetapi beliau telah diagungkan dan dimuliakan oleh sang pencipta Allah SWT. Dan kitapun diperintahkan untuk memuliakanya. Allah SWT sangat menganjurkan kita agar menyanjung makhluk paling agung dan mulia ini dalam kesehari-harian kita. Sanjungan ini tidak ada batasnya. Kita boleh mengagungkan dan memuliakan Rasulullah SAW dengan pengagungan sepuas hati kita. Sebab semua kemuliaan dan keagungan yang ada pada semua makhluq Allah SWT adalah dibawah kemulyaan dan keagungan yang ada pada Rasulullah SAW. Kita boleh mengangkat Rasulullah SAW setinggi-tingginya karena hanya beliaulah yang mencapai pangkat dan tempat tertinggi. Akan tetapi dengan catatan jangan sampai kita mencabut sifat "kehambaan "dari Rasulullah SAW. Suatu kepincangan dalam keimanan adalah, yang mempercayai Rasulullah SAW sebagai seorang hamba yang di angkat tinggi-tinggi oleh Allah SWT dalam tempat dan pangkat akan tetapi begitu keberatan jika ada sanjungan diberikan kepada Rasulullah SAW. Begitu juga suatu pemusnahan terhadap iman adalah menyanjung Rasulullah SAW dengan sanjungan yang menghilangkan sifat kehambaan Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bishshowab. Kelahiran Nabi anugerah terbesarBulan Rabiul awal yang biasa disebut bulan maulid adalah bulan yang tidak pernah terlupakan oleh orang muslim, karena pada bulan ini seorang putra terbaik dari Bani Hasyim Bangsa Arab, sesosok pemuda teladan yang kemudian menjadi pemimpin terbesar dunia telah dilahirkan, tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul awal, bertepatan dengan 20 April 571 M.
Muhammad, nama ini selalu dikenal seantero penjuru dunia. Dia telah berhasil merubah wajah dunia menjadi bermakna, dari gelap menjadi terang, dari kebodohan menjadi berperadaban. Dialah seorang yang telah mengantarkan manusia kepada nilai kemanusiaannya yang tinggi, dialah yang telah mengembalikan manusia kepada keberadaan yang sebenarnya yaitu mulia dan sempurna sebagaimana pertama kali dimaksudkan. Beberapa peristiwa luar biasa mengiringi kelahiran beliau, diantaranya adalah padamnya api pemujaan di Persi yang seribu tahun sebelumnya tak pernah padam sama sekali, hancurnya pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah yang hendak menghancurkan ka’bah. Mereka hancur ditimpa batu - batu panas yang dibawa burung-burung ababil yang sengaja dikirim Allah untuk membatalkan niat busuk mereka, serta banyak lagi kejadian luar bisa lainnya. Kenyataan ini tentu saja membuat kita merasa berterima kasih dengan kedatangannya. Sebagaimana laiknya kita sebagai umatnya, memperingati hari dan bulan ini sebaik-baiknya dengan melihat dan membaca kembali sejarah perjalanan pribadi dan kepribadian beliau. Allah selalu membimbing, mengarahkan dan mengingatkan orang - orang yang menginginkan kehidupan Ahirat. Dalam konteks ini Allah menguraikan dalam Al Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21: لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الآخر وذكر الله كثيرا “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS Al-Ahzab 21. Dalam firman ini Allah menegaskan bahwa orang-orang yang menginginkan kehidupan Ahirat, maka hendaklah mereka meniru kepribadian Rasulullah saw. Menjadikan Rasulullah sebagai panutan dan suri tauladan, bukan kepada yang lain. Sebuah pengakuan jujur dari seorang penulis non Muslim telah dituangkan dalam buku seratus tokoh dunia tentang pribadi Nabi Muhammad Saw. Penulis buku ini telah menempatkan Nabi Muhammad Saw pada tingkat pertama disusul oleh tokoh-tokoh dunia lainnya. Ini semua karena beliau Nabi Muhammad telah berhasil menghapuskan segala bentuk penindasan kepada masyarakat yang lemah, beliau menghapuskan sistim perbudakan yang jelas-jelas merendahkan martabat manusia, beliau tutup jurang pemisah antara yang kaya dan miskin, beliau persatukan manusia yang semula bermusuhan dan menjadikan mereka bersaudara, beliau berhasil meletakkan landasan kemanusiaan, yaitu bahwa tidak ada perbedaan antara satu suku dengan lainnya, bangsa satu dengan bangsa lainnya, komunitas satu dengan komunitas lainnya apapun warna kulit dan keturunannya, tidak ada yang membedakan mereka kecuali takwanya kepada Allah, inilah nampaknya yang dimaksudkan Allah SWT dalam firman-Nya : وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” QS Al-Anbiya 107. Dengan ayat ini, jelaslah bahwa Nabi Muhammad Saw diutus ke dunia ini bukan hanya untuk satu golongan atau komunitas tertentu, melainkan untuk kesejahteraan manusia sedunia. Oleh karena itulah, beliau memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang luar biasa, mempunyai sifat keberanian dalam membawa kebenaran. Kelemahan umat Islam sekarang ini, diantaranya adalah, mereka telah melupakan pribadi dan sifat-sifat beliau. Mereka tidak lagi meneladani kepribadian beliau. Para pemimpin tidak lagi meniru gaya kepemimpinan Rasul yaitu pimpinan yang berani menegakkan kebenaran. Pedagang tidak lagi meniru praktek dagang yang pernah dilakukan Rasul. Orang tua tidak lagi mempraktekkan gaya Rasul. Guru tidak lagi mempraktekkan cara beliau mendidik generasi mudanya. Masyarakat telah melupakan panutan ini, sehingga ahirnya mereka menjadi masyarakat yang terombang ambing kehidupan dunia yang melenakan. Semangat bulan maulid ini, yang selalu diperingati dengan pembacaan barzanji, pembacaan sholawat, pembacaan Marhaban serta lainnya merupakan sebuah titik tolak ukur kita untuk bersama-sama membaca kembali sejarah kepribadian Nabi dan menjadikannya sebagai satu-satunya panutan yang akan menghiasi lembar demi lembar kehidupan kita bersama. Jadi tidak salah bahwa kelahiran nabi yang telah dinanti-nantikan pada masa jahiliyah merupakan anugerah terbesar dari Allah SWT, sehingga sampai saat ini kita merayakannya dengan cara kita masing-masing. Kelak kita akan mendapatkan syafaat Nabi diakhir kelak. Amiiin. Mahsun Muhammad MA Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun Cirebon & Dosen Tasawuf di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,41874-lang,id-c,hikmah-t,Kelahiran+Nabi+Anugerah+Terbesar-.phpx Assalamu'alaikum Wr Wb. بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Mengapa Kita Wajib Memperingati MAULID? * Pijakan kaki kita saat ini menuju bulan Rabi'ul Awal, Allah memberikan karunia-Nya kepada kita semua hingga dapat bertemu dengan Bulan yang sangat mulia bersama kelahiran Nabi Muhammad SAW. * Bahkan api yang pernah disembah ribuan orang Majusi pun mati sejak kelahiran Nabi Muhammad, karena enggan disembah bersama kedatangan manusia mulia Muhammad SAW, berhala-berhala runtuh, artinya bersama kelahiran Nabi ini adalah awal kemuliaan yang sesungguhnya, Nabi Muhammad adalah Rahmat untuk kita semuanya. * Maka kita harus kembali kepada diri dan keluarga kita sendiri. * Sudahkah kita tumbuh suburkan makna kegembiraan atas kelahiran nabi atau belum??? * Kecintaan kepada Nabi atau belum? * Sudahkah mengagungkan, memuliakan Nabi Muhammad??? * Tak peduli dengan sebagian mahluk-mahluk Allah yang begitu memusuhi, yang sangat tidak sesuai dengan Pecinta Nabi Muhammad, berhujjah dengan hujjah yang hebat, memperingati kelahiran itu bukan seperti ini, harus dengan Sunnah, menurut mereka begitu... Dan sunnah apa yang kami langgar??? * Dengan menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW, memperingati Maulid dengan sunnah Nabi, dengan bersedekah, atau yang bisa mengukuhkan silaturahmi, pengajian, dan ibadah lain maka lakukanlah di kesempatan mulia ini, maka apa yang salah??? * Memperingati Maulid Nabi hukumnya Wajib, "Hendaknya umatmu itu bergembira atas Rahmat Allah", maknanya karena kita bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad. * Bergembira atas kelahiran Nabi bukan berarti harus bahagia atas kematian Nabi. * Kita menjadi umat saat Nabi hidup dan setelah meninggal, kemuliaan, dan rahmat, segalanya tidak ada yang kurang dari diri Nabi. * Yang mengingkari peringatan Nabi dikhawatirkan ada kemunafikan di dalam hatinya, * Sebab jika merayakan Maulid Nabi adalah batil bid'ah dan sesat, artinya orang tidak bergembira atas kelahiran Nabi, siapun yang benci dan pegel dengan kelahiran Nabi Muhammad adalah ahli iman, Begitukah? Maka siapa yang setuju akan hal ini? * Ini bukan khilafiyah, maka ini adalah kesepakatan, bahwa aku telah dijadikan umat Nabi Muhammad SAW. * Kegembiraan ini harus kita adakan dalam mensyukuri Rahmat atas kelahiran Nabi Muhammad SAW * Kemuliaan Nabi tidak ada batasnya, Nabi mulia dari hidup hingga meninggal, begitu pula dengan bertawassul kepada Nabi, kemuliaan Nabi itu juga bagi para pecintanya boleh menyanjung dengan sepuas-puasnya jadikan segala sesuatu yang kita temukan itu Nabi Muhammad yang diatasnya, tidak ada yang bisa melebihi Nabi. * Nabi adalah cahaya diatas cahaya, karena tidak ada cahaya di muka bumi ini kecuali Nabi Muhammad lebih hebat dari itu semua. * Sayyidina hasan bin tsabit dahulu menyenandungkan syair untuk memuji Rasulullah. * Memperingati Maulid Nabi adalah dengan melakukan sesuatu yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan para ulama dalam memperingati Maulid Nabi adalah pernah dilakukan oleh sahabat Nabi SAW, memperingati setiap saat, hanya kita memperingati lebih besar di bulan ini, hati-hati dengan orang anti Maulid. * Tidak ada satu kesempatan acara kecuali disisipkan sejarah Nabi Muhammad SAW, ini merupakan usaha para ulama untuk memperkenalkan Rasulullah pada umat. Wallahu a'lam bissowab Assalamu'alaikum Wr Wb.
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Senin, 28 Januari 2013 Just share, afwan bila ada yg salah atau kurang.. Sedikit berbagi, pendengaran Kutipan al faqir dalam pengajian Buya Yahya dengan Kajian Kitab Al-Hikam Ibnu AThoillah Assakandari & Kitab Mukhtashor Ibnu Abi Jamroh (Ringkasan Shohih Bukhori) setiap senin malam selasa di Masjid Raya AT-TAQWA Cirebon : * Nabi kita adalah Nabi yang sangat Tawadhu'. * Barangsiapa Tawadhu' maka Allah akan mengangkatnya pada kemuliaan. * Sesuatu yang diberikan Allah (seperti: harta, tahta, nasab, dll) tidak membuat Beliau sombong. * Semua karunia yang diberikan Allah kepada kita, tidak lain dapat membuat kita sombong. ~ Mukhtashor Ibn Abi Jamroh ~ Hadits ke 108 Dari Abu Hurairah r.a.: Dari Nabi saw. bersabda: "Seandainya aku diundang untuk mendatangi jamuan hidangan kaki kambing bagian depan atau belakangnya (kikil dalam bahasa kita) niscaya aku akan sambut/penuhi dan seandainya aku diberi hadiah sebesar kaki kanan/kiri kambing pasti aku terima" # Kaki kambing/kikil, pada jaman Rasulullah itu sesuatu yang sangat tidak bernilai. Pelajaran yang dapat diambil: * Nabi tidak pilih-pilih siapa yang mengundang, beliau hadir karena undangannya bukan makanannya. * Disaat engkau dipanggil oleh seseorang, maka tawadhu' lah atas apa yang mereka hidangkan seadanya. * Nabi tidak melihat apa yang diberikan tapi niat untuk yang memberikan. * Bahwasannya Nabi menerima hadiah dan tidak menerima zakat. * Sesuatu hadiah boleh diterima/ditolak apabila: 1. Hartanya tidak bercampur halal/haram -> Boleh diterima. 2. Orang yang uangnya cukup karena kemuliaan. Misalnya orang yang membeli kembalian lebih (pembeli kepada penjual yang uang kembalinya dikembalikan) atau mungkin Bos yang ditraktir oleh bawahannya, terkadang hal ini membuat tidak nyaman, jika ada perasaan tidak nyaman maka Boleh Menolaknya. Jika tidak ada perasaan tidak nyaman maka Boleh menerima. 3. Jika hadiah karena pekerjaan. Misal seorang berdakwah, boleh menolaknya dengan alasan Allah agar tidak keluar dari syarat menolak pemberian orang lain yang akan menimbulkan ketersinggungan, tapi boleh juga menerima pemberian tersebut. Namun, jika ada orang yang memberi hadiah dengan maksud menghinakan orang tersebut, maka boleh ditolak. * Menjaga pesaraan orang agar tidak tersinggung adalah sebuah kemuliaan. * Anda menerima hadiah dari seseorang, maka terimalah dengan senang, jika tidak senang maka berikan pada orang lain tanpa diketahui oleh yg memberikan hadiah tsbt. * Datangi orang yang sakit/cacat maka Allah akan menjadikan keberhasilan dalam berjuang dan membawa pengkabulan do'a. Datang dan mintalah do'a atau gembirakan ia. * Nabi selalu ingin berjalan bersama orang lain, tak pernah mau mendahului. * Nabi membantu menyapu, dan membersihkan sampah di rumahnya. * Nabi menjahit, mengikat tali sandalnya, menyiapkan makanan, dengan tangannya sendiri. * Nabi mengiring jenazah. * Nabi mengendarai kendaraan yang sangat jelek. * Nabi sangat Tawadhu', padahal amat mungkin dan hanya satu-satunya manusia yang pantas sombong hanya beliau. Tapi beliau bahkan sama sekali tidak sombong dan tidak menyukai kesombongan beliau bahkan amat Tawadhu', padahal Beliau adalah manusia yang paling Mulia yang Allah ciptakan. * Ubud Dunia -> Disaat orang mencari dunia dengan tidak peduli terhadap halal/haramnya. * Ciri anda Tawadhu' itu, dimisalkan Naik angkot dengan naik mobil mewah itu rasanya sama. ~ Al Hikam - Ibn Atho'ilah As Sakandary ~ Hikmah ke 127 Jika seandainya engkau tidak akan sampai kepada Allah kecuali setelah hilangnya kejelekan-kejelekanmu dan terhapusnya pengekuan pengakuanmu. Maka engkau tidak akan sampai kepada Allah selama-lamanya. Akan tetapi, Jika Allah menghendaki akan menutupi sifatmu dengan sifatNya dan perilakumu dengan perilakuNya. Maka sampainya engkau kepadaNya adalah [dengan sesuatu] daripadaNya kepadamu, dan bukanlah [dengan sesuatu] daripadamu kepadaNya (sampainya semua itu dari Allah). Pelajaran yang dapat diambil: * Untuk sampai kepada Allah yaitu dengan menghapus segala kejelekan-kejelekan yang ada dalam diri. * Seandainya engkau harus membersihkan semua itu, maka engkau tidak akan sampai pada Allah karena manusia tempatnya salah. * Tapi jika Allah menghendaki enhkau untuk bertemu Allah, maka sifatmu yang jelek akan ditutup oleh Allah karena Allah Ridho, Allah yang pilihdan menengkatmu bukan karena semua ibadah/usahamu. * Janganlah sombong dengan mengandalkan ibadahmu. * Kebaikan yang kau lakukan adalah Allah yang mendahului. Adabnya yaitu: 1. Terus meningkatkan ibadah. 2. Menjauhi kemaksiatan. * Agar sampai kepada Allah maka gantungkan dan memohon pada Allah ampunan agar Allah menutup kesalahan kita dengan pengampunan. * Yakini bahwasanya yang mengantarmu adalah Allah Hikmah yang dapat diambil: "Menghadaplah kepada Allah dengan ketaatan dan pengakuan bahwa Allah yang memilih engkau untuk bisa melakukan semua itu" Wallahu a'lam bisshowab
Nabi Muhammad SAW adalah manusia teladan untuk semuruh umat manusia. Karena Beliaulah hubungan suami istri menjadi semakin serasi dan bahagia.
Baginda Rasul SAW memberikan teladan buat kita-kita yang sudah menikah kawan. 10 Teladan Rasulullah SAW kepada Istrinya. 1. Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda teramat lapar waktu itu.. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Siti ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Humairah?" (Humairah adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti "Wahai yang kemerah-merahan") Aisyah menjawab dengan agak serba salah,"Belum ada apa-apa wahai Rasulullah." Rasulullah lantas berkata,"Jika begitu aku puasa saja hari ini." Tanpa sedikit tergambar rasa kesal di raut wajah baginda. 2. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang. 3. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Siti ‘Aisyah menceritakan,"Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga." 4. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual. 5. Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya.Rasul ullah menegur,‘Mengap a engkau memukul isterimu?’ Lantas dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga,jadi aku pukul lah dia."‘Aku tidak menanyakan alasanmu,’ sahut Rasulullah SAW,"Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?" 6. Pernah baginda bersabda,"Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin,sabar dan rendah hati baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menurunkan kedudukannya sebagai pemimpin umat. 7. Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH SWT dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah SAW menolak sama sekali rasa kesombongan. 8. Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai maupun dalam kesendiriannya. 9. Pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, Baginda masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-mene rus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. 10. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi.Bila ditanya oleh Siti‘Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?" Jawab baginda dengan lunak, "Ya ‘Aisyah,apakah aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur.." Dan masih banyak lagi tentunya teladan beliau yang harus di contoh... (uswahislam.blogspot.com) Ketika perut Rasulullah berbunyiSuatu ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat, ”Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah Anda sakit?” Namun Rasulullah menjawab, ”Tidak. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.” Mendengar jawaban ini Sahabat Umar melanjutkan pertanyaannya, ”Lalu mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…” Melihat kecemasan di wajah para sahabatnya, Rasulullah pun mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut Rasulullah yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali tubuh Rasulullah bergerak. Umar memberanikan diri berkata, ”Ya Rasulullah! Adakah bila Anda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, lalu kami hanya akan tinggal diam?” Rasulullah menjawab dengan lembut, ”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu ini. Tetapi apakah yang akan aku jawab di hadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya?” Para sahabat hanya tertegun. Rasulullah melanjutkan, ”Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.” (Anam) http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,41353-lang,id-c,hikmah-t,Ketika+Perut+Rasulullah+Berbunyi-.phpx |
Kerja via Internet?
3-10 Juta/bulan, daftarkan segera! Gratis. Hub Call Center /datang ke KANTOR dan LAB kami. http://www.internetsukses.com Bisnis Internet Pemula. Hanya Kerja 1 Jam/Minggu saja ---> Penghasilan 1 Juta/Bulan, BUKTIKAN ! ada KANTOR dan LAB atau Hub Call Center kami. http://www.internetsukses.com |
- HOME
- ALBUM SADEWA ENTERTAINMENT
- KOPI MINUMAN PARA SUFI
- Tentang Rasulullah SAW
- HAKIKAT CINTA ROSUL
- FADHILAH SHOLAWAT
- CAHAYA IMAN
- FORUM Muslimah
- HIKMAH
- KISAH PARA WALI
- TENTANG SHOLAT
- KATA-KATA BIJAK
- FADHILAH SURAT AN-NASS
- Tanya jawab tentang dunia islam dan kehidupan
- MAKNA CINTA
- KUMPULAN FOTO GUS DUR
- JADWAL SHOLAT
- KRITIK DAN SARAN
- READ MORE